Tindak pidana anak merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan baik oleh keluarga dan masyarakat. Mengatasi tindak pidana anak memerlukan peran aktif dari semua pihak agar bisa menghindari terjadinya kejahatan di kalangan anak-anak.
Menurut data yang dilansir oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus tindak pidana anak semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian bersama bahwa peran keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah ini.
Peran keluarga dalam mengatasi tindak pidana anak sangat penting. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk belajar nilai-nilai moral dan etika. Menurut pakar psikologi anak, dr. Ani Suryani, “Keluarga yang harmonis dan memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak cenderung memiliki anak yang lebih baik dalam perilaku dan tidak cenderung melakukan tindak pidana.”
Selain keluarga, masyarakat juga memiliki peran yang sama pentingnya. Masyarakat dapat memberikan dukungan dan pendampingan kepada anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam dunia kejahatan. Menurut UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, mengatakan bahwa “Masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan kepada anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.”
Dalam mengatasi tindak pidana anak, kolaborasi antara keluarga dan masyarakat sangat diperlukan. Menurut Prof. Dr. Mudzakkir, “Keluarga dan masyarakat harus saling bekerja sama dan memberikan perhatian yang sama terhadap anak-anak agar terhindar dari tindak pidana.”
Oleh karena itu, penting bagi keluarga dan masyarakat untuk bersatu padu dalam mengatasi tindak pidana anak. Dengan adanya peran yang aktif dari semua pihak, diharapkan kasus tindak pidana anak dapat diminimalisir dan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan berakhlak mulia.