Pendekatan berbasis bukti merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengambil keputusan yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang valid dan reliabel. Implementasi pendekatan berbasis bukti di Indonesia masih tergolong baru, namun langkah-langkah yang perlu diambil sudah mulai diperbincangkan oleh para pakar dan praktisi di bidangnya.
Menurut Prof. Dr. Amin Subekti, seorang ahli kebijakan publik dari Universitas Indonesia, langkah pertama dalam implementasi pendekatan berbasis bukti di Indonesia adalah dengan meningkatkan kapasitas para pengambil keputusan untuk mampu memahami dan menggunakan bukti-bukti ilmiah dalam proses pengambilan keputusan. “Kita perlu melakukan pelatihan dan pendidikan kepada para pengambil keputusan agar mereka dapat mengenali, mengevaluasi, dan mengimplementasikan bukti-bukti ilmiah secara efektif,” ujar Prof. Amin.
Langkah-langkah selanjutnya adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung implementasi pendekatan berbasis bukti, seperti pengembangan basis data yang akurat dan terpercaya, serta peningkatan aksesibilitas terhadap informasi ilmiah. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Maria Ulfa, seorang ahli kebijakan kesehatan dari Universitas Gadjah Mada, yang menekankan pentingnya transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan bukti-bukti ilmiah. “Tanpa transparansi, implementasi pendekatan berbasis bukti tidak akan berjalan dengan baik,” ungkap Dr. Maria.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi juga merupakan kunci sukses dalam implementasi pendekatan berbasis bukti di Indonesia. Menurut Dr. Budi Santoso, seorang peneliti sosial dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), “Kolaborasi antarstakeholder akan memperkuat validitas bukti-bukti ilmiah yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga kebijakan yang dihasilkan akan lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.”
Dengan langkah-langkah implementasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak terkait, diharapkan pendekatan berbasis bukti dapat menjadi landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan di Indonesia, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pembangunan negara. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, “Pendekatan berbasis bukti bukan hanya sekedar tren, tapi merupakan kebutuhan yang mendesak dalam menghadapi tantangan pembangunan di era globalisasi.”